nagoyasuzukiamerica – Ratusan tentara Rusia yang terluka dalam perang di Ukraina sedang menjalani perawatan dan rehabilitasi di rumah sakit-rumah sakit Korea Utara, menurut utusan Rusia di Pyongyang, Alexander Matsegora. Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar pemerintah Rusia, Rossiyskaya Gazeta, Matsegora mengungkapkan bahwa perawatan medis, perawatan, dan makanan yang diberikan kepada tentara Rusia di Korea Utara sepenuhnya gratis.
Matsegora menjelaskan bahwa ketika Rusia menawarkan untuk mengganti sebagian biaya, pejabat Korea Utara merasa tersinggung dan meminta agar hal itu tidak terjadi lagi. “Segala sesuatu yang berkaitan dengan tinggal di Korea Utara, termasuk perawatan, perawatan, dan makanan, benar-benar gratis,” kata Matsegora.
Hubungan militer dan politik antara Rusia dan Korea Utara semakin erat sejak invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022. Kedua negara telah menandatangani perjanjian pertahanan bersama tahun lalu, yang semakin memperkuat kerja sama mereka.
Selain perawatan medis, anak-anak yatim dari tentara Rusia yang tewas di Ukraina juga server kamboja diundang ke Kamp Anak Internasional Songdowon di Korea Utara pada musim panas lalu. Presiden Rusia Vladimir Putin secara pribadi berterima kasih kepada pemimpin Korea Utara Kim Jong Un atas pengaturan tersebut selama kunjungannya ke Pyongyang pada bulan Juni.
Matsegora juga menyebutkan bahwa perawatan medis di Korea Utara mencerminkan sikap ramah Korea Utara terhadap Rusia, yang didasarkan pada hubungan budaya dan sejarah yang kuat antara kedua negara. “Dalam beberapa tahun terakhir, sikap hangat ini terhadap orang Rusia semakin terlihat,” tambahnya.
Sementara itu, intelijen Barat, Korea Selatan, dan Ukraina melaporkan bahwa Korea Utara telah mengirim lebih dari 10.000 tentara untuk mendukung pasukan Rusia di wilayah Kursk, di mana Ukraina melancarkan serangan lintas batas yang mengejutkan pada bulan Agustus.
Langkah ini menunjukkan semakin eratnya kerja sama antara Rusia dan Korea Utara di tengah isolasi internasional yang mereka hadapi. Matsegora juga menyatakan bahwa Korea Utara tidak akan melanjutkan dialog langsung dengan Amerika Serikat kecuali Washington secara fundamental mengubah pendekatannya.